Gambarhubungan star delta - Jika anda ingin membeli motor listrik 3 fasa khususnya motor induksi, maka ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan. Salah satu diantaranya adalah berkaitan dengan cara menjalankan motor listrik tersebut. Pada tulisan saya kali ini saya akan membahas Gambar Hubungan Star Delta dan berhubungan dengan posting saya sebelumnya tentang Pengasutan Bintang (Start COUNTERterdiri dari bagian/ kontak dengan penjelasan sbb: pembaCaan & penCatatan stand meter Meter kWh dibaca/dicatat setiap bulan dan pada tanggal yang tetap, dari contoh gambar "COUNTER" diatas, dimisalkan bulan ini adalah bulan Maret 2008 dan bulan lalu bulan Februari 2008. Cara menghitUng pemakaian listrik PEMAKAIAN lISTRIK KWh adalah jumlah kWh yang dipakai pelanggan pada setiap bulan. Definisidiagram satu garis adalah sebuah diagram atau gambar listrik yang merepresentasikan komponen-komponen sistem instalasi listrik yang diwakilkan oleh simbol-simbol, dan menggambarkan bagaimana komponen-komponen itu berhubungan. Kadang diagram atau gambar garis tunggal instalasi listrik ini disebut juga one-line diagram. Untuklebih jelasnya bisa membaca di artikel Cara membaca Nameplate Motor Listrik Berikut Contoh namepalte motor listrik Gambar 1. Nameplate Motor Listrik Spesifikasi motor dari nameplate nya : Tegangan = 400 V / 690 V Arus Listrik = 29A / 17 A (In = 29 A) Daya P = 15 Kw Sambuangan = ∆ / Y Indeks Proteksi =54 Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Name Plate Motor adalah sebuah papan nama yang berisi spesifikasi motor seperti jenis motor, daya listrik, arus, kutub dan lain - lain. Tujuan adanya name plate motor pada setiap produk motor adalah untuk menjelaskan kepada konsumen spesifikasi motor yang kita ketahui penggunaan motor listrik ini untuk berbagai macam kebutuhan seperti untuk mixing atau pencampur bahan di industri, untuk kipas angin, untuk penggerak konveyor, dan lain sebagainya. Untuk itu dibutuhkan "Name Plate Motor" untuk menjelaskan spesifikasi motor tersebut agar cocok digunakan sesuai dengan kebutuhan pada suatu industri minuman kemasan, memerlukan suatu motor listrik untuk melakukan mixing atau pencampuran bahan baku minuman seperti gambar dibawah ini !!. Kemudian kita perlu menentukan spesifikasi motor tersebut misalkan Motor AC 3 Fasa, Daya 2000 Watt. Maka spesifikasi tersebut dapat dilihat dari Name Plate Motor yang akan kita Name Plate MotorTerlihat pada gambar diatas terdapat beberapa kode dalam bentuk huruf, angka dan karakter yang terdapat pada nameplate yaitu sbb Bagian teratas menunjukan jenis motor yaitu "3 Phase Induction Motor" atau motor induksi 3 fasaSelanjutnya pada tabel sebelah kiri terdapat kode 4 Pole, maksudnya adalah motor ini mempunyai 4 kutub / 4 16 HP Horse Power atau diterjemahkan menjadi daya kuda adalah satuan untuk mengukur jumlah daya yang dibutuhkan untuk menghidupkan motor. 1 HP dihargai 745,7 Watt. Jadi motor diatas Daya 16 HP Untuk bisa terdapat angka 12 kW atau 12000 Watt adalah jumlah daya listrik yang dibutuhkan untuk menghidupkan Hz adalah satuan frekuensi untuk menunjukan kecepatan aliran listrik yang dibutuhkan untuk menggerakan motor yaitu sebesar 50 RPM adalah singkatan dari "Revolusi Per Menit" yaitu menjunjukan jumlah putaran motor per - F adalah singkatan dari Insulation Class Motor dimana motor ini termasuk dalam kelas 40°C menunjukkan suhu ruangan "Ambient" dimana idealnya motor diletakkan atau dinyalakan agar tidak menimbulkan overheat atau kepanasan. Suhu ideal ruangan untuk peletakan motor diatas adalah 40° adalah kepanjangan dari "Continuesly Rating" atau "dinyalakan secara terus - menerus" yang artinya motor ini dapat dinyalakan secara terus - menerus asalkan kondisi motor memenuhi standar yang ada pada name 6309ZZ 6308ZZ, Tiga kumpulan huruf dan angka ini menjelaskan tentang tipe bearing yang digunakan untuk shaft bantalan depan dan belakang dimana BRG merupakan kepanangan dari BEARING. Jadi untuk bagian depan menggunakan bearing 6309ZZ dan pada bagian belakang menggunakan bearing NO 12345678 menunjukkan nomor SERI Keluaran dari pabrikan motor listrik pada tabel sebelah kanan terdapat keterangan IP 54 yang artinya adalah IP Ingress Protection yang jenis perlindungan motor menggunakan kode terdapat lambang △ dan Y pada motor yang menunjukan jenis rangkaian motor yang digunakan. Simbol △ untuk rangkaian Delta atau segitiga dan simbol Y untuk rangkaian Star atau 220 - 240, maksudnya adalah apabila menggunakan rangkaian Y atau Bintang maka supply tegangan ideal pada motor adalah 220 Volt sampai 240 Volt AC.△ 380 - 415, maksudnya adalah apabila menggunakan rangkaian △ atau Segitiga maka supply tegangan ideal pada motor adalah 380 Volt sampai 415 Volt Khasus Membaca Name Plate Motor 1 FasaPada dasarnya cara membaca name plate motor 1 fasa ini sangat mudah dan sederhana untuk dipahami yaitu sbb Pada gambar diatas terlihat beberapa tulisan dalam bentuk karakter, huruf dan angkat yang artinya adalah Tulisan paling atas adalah "Singgle Phase Induction Motor" yang artinya adalah jenis motor tersebut yaitu Motor Induksi 1 ada tulisan TYPE MY8024 adalah tipe motor berdasarkan produksi terdapat keterangan 1 HP Horse Power menunjukkan jumlah tegangan yang dihasilkan motor yaitu sebesar 1 Tegangan 0,75 kW atau 750 Watt menunjukan kebutuhan daya motor untuk bisa bekerja dengan baik yaitu sebesar 750 Volt menunjukkan tegangan kerja motor yaitu sebesar 230 Volt A menunjukan kebutuhan arus listrik motor yaitu sebesasr 5,21 Hz menunjukkan frekuensi aliran listrik yang ideal untuk menyuplai kebutuhan listrik motor yaitu sebesasr 50 r/min menunjukkan jumlah putaran motor per - 55, artinya adalah kode untuk menunjukan IP Ingress Protection atau kode perlindungan motor yaitu IP CL adalah singkatan dari Insulation Class Motor dimana motor ini termasuk dalam kelas Isolasi Khasus Membaca Name Plate Motor 3 FasaPada dasarnya cara membaca nama plate pada motor 3 fasa ini sangat mudah dipahami yaitu sbb Terlihat pada gambar diatas terdapat beberapa tulisan dalam bentuk huruf, simbol dan angka seperti terlihat yaitu - Simbol V adalah tegangan Volt- Simbol Y dan △ adalah jenis rangkaian yang digunakan yaitu Y adalah rangkaian Bintang / Star△ adalah rangkaian Segitiga / DeltaRangkaian Bintang dan Segitiga merupakan dua buah rangkaian dasar motor listrik dimana mempunyai karakteristik yang berbeda seperti Rangkaian Star / Bintang digunakan saat motor baru dinyalakan karena dapat mengurangi lonjakan arus yang sangat besar sekali atau biasa dikenal sebagai arus Delta / Segitiga digunakan ketika arus sudah stabil karena membuat torsi motor tetap tinggi walau besar arus maksud tabel diatas adalah sbb Ketika tegangan masuk Input motor 690 Volt dan menggunakan rangkaian Y / Bintang maka membutuhkan daya 37 kWatt dan menghasilkan putaran motor 985 kali / menit dan membutuhkan arus 40 A dan Cos q 0, tegangan masuk Input motor 400 Volt dan menggunakan rangkaian △/ Segitiga maka membutuhkan daya 37 kWatt dan menghasilkan putaran motor 985 kali / menit dan membutuhkan arus 69 A dan Cos q 0, tegangan masuk Input motor 660 Volt dan menggunakan rangkaian Y / Bintang maka membutuhkan daya 37 kWatt dan menghasilkan putaran motor 985 kali / menit dan membutuhkan arus 42 A dan Cos q 0, seterusnya.......Contoh Soal Name Plate Motor1. Mencari Arus Listrik Yang tidak ditujukan pada Name Plate Name Plate pada motor listrik tidak menunjukkan berapa arus listrik Ampere yang dibutuhkan dimana dapat dihitung dengan melihat Daya Watt Mencari Arus A Motor 1 PhasaTerlihat pada gambar nama plate diatas diketahui bahwa Daya = 0,75 kW atau 0,75 x 1000 = 750 WattTegangan PLN = 220 VoltBerapa Nilai Arusnya ??Maka P = V x II = P / VI = 750 / 220I = 3,4 AmpereArus yang dibutuhkan oleh motor 1 Phasa diatas adalah sebesar 3,4 Ampere....- Mencari Arus A Motor 3 PhasaTerlihat pada gambar nama plate ABB Motors 3 Fasa diatas terdapat beberapa keterangan yaitu Apabila menggunakan supply tegangan 690 Volt dan menggunakan rangkaian Y atau Bintang maka daya yang dibutuhkan adalah 37 kW dan kecapat yang dihasilkan 50 menggunakan supply tegangan 400 Volt dan menggunakan rangkaian segitiga maka daya yang dibutuhkan adalah 37 kW dan kecapat yang dihasilkan 50 seterusnya.....Maka misalkan kita menggunakan Tegangan 380 Volt 3 Fasa PLN dan rangkaian motor Segitiga, maka cara menghitung kebutuhan arus listriknya adalah Diketahui V = 380 VoltRangkaian BintangCos q lihat gambar name plate = 0,84Daya lihat gambar name plate = 37 kW / 37000 WattMaka P = V x I x Cos q x √3I = P / V x Cos q x √3I = 37000 / 380 x 0,84 x √3I = 66,9 AmperePada name plate dituliskan bahwa membutuhkan arus 67 Ampere, sementara berdasarkan perhitungan membutuhkan 66,9 Ampere. Jadi artinya perhitungan diatas sudah sesuai dan benar. Bismillahirrohmanirrohim Menyusun Rangkaian Listrik merupakan kegiatan yang sangat amat menyenangkan. Silahkan sobat coba sendiri. Bisa membuat sebuah benda bergerak dengan settingan rangkaian listrik yang sudah kita tentukan sebelumnya sangatlah mengasikan. Dan Artikel ini harus sobat lalui bila mana ingin mencoba membuat rangkaian seperti itu. Tahapan ini merupakan tahapan lanjutan mengenai pembahasan dasar listrik dan instalasi yang sebelumnya saya sudah bahas. Jadi saya harap sebelum sobat mempelajari bagian ini sobat bisa membaca artikel sebelumnya itu. OK Tapi saya yakin sih bahwa sobat ini sudah membacanya atau tidak perlu membacanya karena sudah paham kalau soal dasar-dasar listrik dan instalasi, jadi gak perlu baca-baca bagian itu lagi. Ok mari lanjutkan. Mengenal Rangkaian Kendali Motor Listrik 3 Fasa Rangkaian kendali motor listrik 3 fasa adalah upaya-upaya mengendalikan kerja motor listrik agar sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Misalnya kita ingin membuat rangkaian motor listrik agar bisa hidup dan mati diwaktu yang dibutuhkan, maka kita buat rangkaiannya dengan menggunakan timer. Dalam Rangkaian Kendali Motor listrik 3 fasa kita akan di perkenalkan dengan sebuah listrik yaitu 3 fasa. Loh jenis listrik apa lagi tuh? Dalam menghidupkan motor listrik3 fasa, kita membutuhkan bukan 1 fasa tapi 3 fasa tanpa Netral. Bagaimana sistem kelistrikannya ? Pada motor listrik 3 fasa kita akan diperkenalkan dengan 6 kontak hubung, yaitu uvw-xyz ini gambar aslinya sumber youtube Surya Guna channel ini gambar buatannya karena memiliki kontak hubung yang banyak, kita jadi gak usah bingung lagi dengan 3 fasa yang masuk ke motor listrik. menghubungkan 3 fasa listrik ke motor listrik bisa di lihat pada gambar, kontak hubung U untuk fasa R, kontak V untuk fasa S dan kontak W untuk fasa T. waduh 3 fasa, saklarnya sebesar apa yah, untuk bisa menghidupkan dan mematikan motor listrik dengan 3 fasa ? inilah yang akan kita pelajari sekarang sob, bagaimana menghidupkan motor listrik 3 fasa dengan rangkaian kendali. Bukan hanya sekedar menghidupkan dan mematikan motor listrik saja, kita juga bisa memvariasikan gerakan dari motor listrik 3 fasa ini dengan mempelajari rangkaian kendali ini. mari kita mulai BAB 1 Komponen yang dibutuhkan untuk Rangkaian 3 fasa MCB 3 Fasa MCB merupakan alat yang digunakan sebagai pengaman Rangkaian bila mana terjadi hubung singkat pada rangkaian atau beban lebih pada motor listrik 3 fasa. Kontaktor Magnet Kontaktor magnet adalah komponen yang berfungsi mengubah kontak NO terbuka menjadi NC tertutup dan NC menjadi NO dengan menggunakan Koil magnet. Note... Karena komponen ini di nilai komponen sangat penting pada rangkaian kendali motor listrik, sobat bisa membacanya lebih lengkap di Kontaktor magnet Push Button Push Button pada rangkaian kendali merupakan jenis benda yang berfungsi sebagai saklar untuk menghidupkan dan mematikan kontaktor magnet. sebetulnya kita sudah bisa membuat rangkaian kendali motor listrik dengan ketiga komponen diatas, namun hanya yang sederhana dan tidak benar-benar safety. Untuk membuat rangkaian kendali motor listrik 3 fasa yang lebih baik dan lebih rumit lagi kita membutuhkan alat pendukung lainnya. Baca BAB 1 36 jenis alat dan bahan untuk membuat rangkaian kendali panel BOX BAB 2 NO dan NC pada Rangkaian kendali Dalam sebuah rangkaian kita akan mengenai kontak hubung. Kontak hubung merupakan area pada komponen yang berfungsi sebagai tempat masuknya kabel listrik. Bisanya pada kontak hubung terdapat dua kontak yaitu kontak masuk dan kontak keluar. gambar kontak hubung Nah, dalam kontak masuk keluar tersebut biasanya di tandai dengan nomor. Misalnya 1&3. 2&4 dan lain-lain. Pada kontak hubung tersebut terdapat dua fungsi yaitu NO dan NC yang akan kita bahas sama-sama di sini. OK NO Normaly Open Maksudnya, kontak hubung tersebut dalam kondisi belum aktif kontak hubungnya terputus. Yang akan terhubung bila sudah terhubung bila komponen tersebut diaktifkan. NC Normaly Close maksudnya, kontak hubung tersebut dalam kondisi belum aktif kontak hubung terhubung. Yang akan terputus bila komponen tersebut diaktifkan. Baca BAB 2 Mengenal NO dan NC pada rangkaian kendali BAB 3 Rangkaian Kendali motor listrik 3 Fasa 1 arah putaran Rangkaian paling dasar ini mudah-mudahan memberikan gambaran pada sobat yang ingin mulai belajar membuat rangkaian kendali motor listrik. Untuk membuat rangkaian ini kita hanya membutuhkan 3 komponen dasar seperti yang sudah saya sebutkan diatas, yaitu MCB, Kontaktor magnet dan juga 2 buah Push button yaitu Stop & start. gambar rangkaian kendali motor 1 arah putaran baca BAB 3 Rangkaian kendali motor listrik 3 fasa 1 arah putaran paling sederhana BAB 4 Membaca Gambar Rangkaian Kendali kita di sini akan membahas berbagai macam rangkaian kendali motor listrik 3 fasa ini berupa gambar. Maka sobat harus tahu dulu apa yang dimaksud oleh saya. Makanya disini sebaiknya sobat harus tahu dulu bagaimana cara membaca rangkaian kendali motor listrik 3 fasa. Perhatikan gambar diatas, ini merupakan gambar rangkaian kendali motor listrik yang akan sobat temukan ketika mengeluti dunia kendali motor listrik 3 fasa. Untuk memahami maksud dari rangkaian di atas maka kita harus tahu cara membaca gambar rangkaian kendali diatas. baca BAB 4 Membaca gambar rangkaian kendali BAB 5 sistem Self Holding dan Interlock Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting untuk kita ketahui. Karena pada rangkaian kendali motor listrik 3 fasa, terkhusus yang menggunakan kontaktor magnet sudah pasti memiliki self holding dan kadang ada interlock. Maka mengenai self holding dan interlock pada rangkaian kendali ini harus sobat lalui terlebih dahulu. self holding atau pengunci berfungsi untuk mengunci aliran listrik yang masuk pada kontaktor magnet melalui push button agar tidak ikut terputus bila mana push button berhenti di tekan. sementara interlock merupakan sistem pengaman kontaktor magnet agar tidak aktif bila kontaktor magnet lainnya sedang aktif. Interlock hanya berfungsi bila ada dua kontaktor magnet pada satu rangkaian. biar lebih jelas silahkan pelajari bab ini Baca BAB 5 Self holding atau pengunci dan interlock kontaktor magnet BAB 6 Rangkaian motor 3 phase hidup mati bergantian setelah kita mempelajari rangkaian kendali motor listrik 3 fasa 1 arah putaran sebagai rangkaian paling sederhana, kita persulit sedikit. Dengan menambah satu buah motor listrik lagi. Sekalian kita praktekan pembahasan sebelumnya yaitu mengenai sistem Interlock. Karena sistem Interlock sendiri bsia di praktekan bila para rangkaian terdapat dua kontaktor magnet. baca BAB 6 Rangkaian motor listrik 3 fasa hidup mati bergantian BAB 7 Rangkaian motor listrik 3 fasa dua arah putaran Hampir sama dengan rangkaian kendali motor listrik 3 fasa hidup mati bergantian, para rangkaian ini kita memerlukan dua kontaktor namun satu motor listrik yang akan bekerja dua arah putaran. Untuk membuat motor listrik 3 fasa berputaran dua arah bisa Forward Reverse maka ada bagian yang akan kita ubah yaitu bagian pengasutan pada motor listrik 3 fasa yang sudah kita ulas pada bagian paling awal artikel ini. Bagaimana membalik putaran motor listrik 3 fasa ? untuk membalik putaran motor listrik 3 fasa yang kita setting adalah bagian arus masuk RST yang di putar menjadi RTS atau TSR maka putaran motor akan berbalik. lengkapnya baca BAB 7 Rangkaian motor listrik 3 fasa dua arah putaran BAB 8 motor 3 phase hidup mati berurutan Rangkaian satu ini merupakan rangkaian yang hampir sama juga dnegan rangkaian hidup mati berurutan dan juga dua arah putaran. bedanya, kontaktor yang digunakan ada banyak lebih dari 3 yang di setting agar hidupnya berurutan. Maksudnya, motor listrik 2 tidak akan hidup bila motor listrik 1 belum hidup, dan motor listrik 3 belum bisa hidup bila motor listrik 2 belum hidup dan seterusnya baca BAB 8 rangkaian kendali hidup mati berurutan BAB 9 Star Delta - Bintang Segitiga Rangkaian star delta atau Bintang segitiga merupakan rangkaian kendali motor yang paling populer diantara jenis rangkaian lainnya. Ini karena cara membuatnya memang paling rumit diantara rangkaian sebelumnya. Rangkaian ini juga merupakan Rangkaian paling sering digunakan di industri sehingga sangat penting agar kita bisa memahami rangkaian satu ini. dalam rangkaian ini yang akan kita ubah adalah pengasutan dari motor listrik dengan menggunakan rangkaian kendali. Yang mulanya berbentuk Star bintang menjadi Delta segitiga. baca selengkapnya mengenai BAB 9 Rangkaian motor listrik star delta BAB 10 Star Delta otomatis Menggunakan TDR berikutnya kita akan diperkenalkan dengan rangkaian kendali semi otomatis dengan menggunakan timer. Timer yang akan kita gunakan berjenis TDR atau timer delay relay. Yaitu timer yang akan mengubah kontak NC menjadi NO dan NO menjadi NC sementara. Kerja TDR mirip dengan Push button hanya saja jika push button pake jari kita, kalau TDR ini menggunakan waktu. untuk awalan perkenalan kita dengan rangkaian otomatis. silahkan buka BAB 10 Star Delta otomatis menggunakan Timer BAB 11 Mengubah Rangkaian manual menjadi otomatis Makin kesini makin sulit juga pelajaran kita. hehehe... tapi karena ini berupa tulisan jadi sobat bisa simpan aja halaman ini atau bisa share ke facebook atau Whatsapp agar nanti sobat bisa membuka halaman ini. untuk mengubah rangkaian manual menjadi otomatis, kuncinya satu yaitu mengubah push button menjadi Timer delay Relay TDR sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. baca BAB 11 mengubah sistem Kontrol motor listrik 3 fasa manual menjadi Otomatis BAB 12 Rangkaian kendali dua arah putaran star delta Bab berikutnya kita akan belajar mengenai menggabungkan dua rangkaian, yaitu menggabungkan rangkaian dua arah putaran dengan star delta. Jadi sistem putaran kiri dan kanan memliki sistem lagi yaitu star dan Delta. baca selengkapnya Rangkaian kenda dua arah putaran star delta BAB 13 Memasang OVERLOAD pada rangkaian setelah kita belajar macam-macam rangkaian, berikutnya yang harus kita pelajari adalah mengisi rangkaian tersebut dengan komponen-komponen pendukung. Salah satu komponen pendukung tersebut adalah Thermal overload Relay. Overload adalah Komponen pada Rangkaian yang berfungsi untuk mengamankan listrik jika terjadi beban lebih pada rangkaian. baca BAB 13 Memasag Overload pada rangkaian BAB 14 Memasang Lampu Indikator pada Rangkaian Lampu indikator adalah lampu yang menunjukan situasi sebuah rangkaian, misalnya sedang hidup ditandai dengan warna hijau, dan lampu merah untuk keadaan mati. Atau bisa juga sebagai tanda jalur listrik 3 fasa masuk. baca BAB 14 Memasang lampu Indikator sistem kendali BAB 15 Memasang Indikator pengukuran pada panel Box Jika bab 14 membahas mengenai lampu indikator, bagaimana dengan indikator pengukur? di bab ini kita akan urai mengenai bagaimana cara memasang indikator pengukur untuk rangkaian kendali. Indikator pengukur pada rangkaian biasanya dilengkapi dengan Volt meter, Ampere meter, frekuensi meter dan watt meter. baca BAB 15 memasang lampu Indikator pengukuran BAB Bonus Memasang Rangkaian panel AMF - ATS sebetulnya rangkaian ini bukan termasuk rangkaian kendali motor listrik 3 fasa namun tidak apa-apa sebagai bahan wawasan mari kita pelajari bersama rangkaian satu ini. Baca BAB Bonus Memasang Rangkaian panel ATS - AMF Demikian pembahasan soal rangkaian kendali motor listrik 3 fasa kali ini. Mari silahkan buka satu persatu agar sobat bisa memahaminya. Pada banyak forum yang khusus membahas tentang kelistrikan, saya sering sekali menemukan pertanyaan tentang cara menentukan spesifikasi komponen instalasi motor listrik 3 fasa DOL starter. Mereka masih merasa kesulitan dalam menentukan berapa seting amper proteksi yang harus dipasang untuk mengamankan motor listrik, berapa KHA kabel yang harus disediakan untuk instalasi motor listrik tersebut, jenis kontaktor yang diperlukan dan pertanyaan semacamnya. Dalam artikel ini saya akan coba membahasnya dengan berpanduan pada PUIL 2000 serta sumber lainnya sehingga pertanyaan - pertanyaan diatas tidak perlu muncul lagi serta penentuan spesifikasi komponen yang diperlukan sudah memenuhi stadar dan aturan yang berlaku. Sebenarnya secara mandiri andapun bisa mempelajarinya via PUIL 2000, artikel ini sifatnya hanya membantu anda memudahkan memahami hal yang dimaksud berdasarkan PUIL 2000 tersebut sehingga anda tidak harus ribet, mencari PUIL nya mana? halaman berapa? dan hal lain yang jika anda tidak terbiasa bisa membuat beban tersendiri dan malas mencari tahu. Bagi anda yang mempunyai PUIL 2000 bisa dilihat pada bagian 5 tentang perlengkapan listrik, poin Motor, sirkit dan kontrol semoga format PUIL yang saya maksud sama/standar . Pada bagian tersebut dibahas salah satunya tentang hal-hal yang berkaitan dengan motor listrik. Anda yang tidak memiliki PUIL 2000 tidak usah khawatir, artikel ini akan menyimpulkannya buat anda pembaca setia, he..he.. Sebelum anda menginstalasi motor listrik pastikan terlebih dahulu anda memahami name plate motor yang akan diinstalasi, apakah sudah mendukung dengan sistem yang ada. Baca artikel tentang cara membaca dan memahami name plate motor. Untuk wiring instalasi DOL starter anda pun harus memahaminya. Jika hal-hal tersebut sudah anda pahami, mari kita bahas tentang spesifikasi komponen instalasinya. Single Line motor DOL starter Gambar diatas merupakan single line sederhana dari motor listrik dengan DOL starter. Dari gambar tersebut saya akan menjelaskan tentang banyak pertanyaan yang sering ditanyakan tentang sekurang-kurangnya ada 4 poin penting disamping banyak poin lainnya yang belum bisa dibahas seluruhnya di artikel ini. 4 poin tersebut adalah seting pemutus sirkit motor, KHA penghantar, spesifikasi kontaktor dan seting thermal over load. Sebelum membahas 4 poin penting diatas, ada informasi penting yang harus anda ketahui terlebih dahulu yaitu jenis motor yang akan diinstalasi dan arus I nominal motor yang tertera diname plate motor. Informasi tersebut adalah parameter dalam seting proteksi atau penentuan spesifikasi dari instalasi motor tersebut. 1. Pemutus Sirkit Motor Merupakan gawai proteksi yang berfungsi sebagai proteksi pada instalasi secara keseluruhan. Gawai proteksi ini harus bisa memutuskan arus ke komponen utama motor. Ada dua jenis gawai proteksi ini yaitu gawai proteksi pengaman lebur contoh sikring dan bukan lebur contoh MCB . Jika yang kita gunakan adalah gawai proteksi non lebur seperti MCB, maka harus memenuhi persyaratan PUIL berikut Gawai proteksi beban lebih yang bukan pengaman lebur, pemutus termis atau proteksi termis, harus memutuskan sejumlah penghantar fase yang tak dibumikan secara cukup serta menghentikan arus ke motor. PUIL 2000 Jika gawai proteksi yang kita gunakan adalah non lebur dalam hal ini adalah menggunakan MCB 3 phasa, maka untuk mengetahui seting MCB yang digunakan harus mengetahui terlebig dahulu 2 hal dibawah iniberikut ini - Ketahui terlebih dahulu jenis motor yang akan di instalasi berkaitan dengan pemasangan MCB tersebut - Baca name plate motor khususnya yang berkaitan dengan arus kerja motor yaitu I nominal Ke dua informasi ini pun berlaku dalam penentuan gawai proteksi lebur. Setelah mengetahui info tersebut maka kita bisa merujuk pada standar PUIL 2000 dalam penentuan seting arus MCB tersebut. perhatikan tabel dibawah ini Nilai pengenal atau setelan tertinggi gawaiproteksi sirkit motor terhadap hubung pendek via PUIL 2000 Dari tabel diatas bisa kita ketahui faktor kali terhadap I nominal motor untuk penentuan spesifikasi nilai arus pada MCB yang harus dipasang yaitu sebesar 250% x I nominal motor, jika motor yang diinstalasi adalah motor sangkar atau serempak dengan pengasutan atau tanpa pengasutan DOL starter , kecuali untuk jenis pengasutan motor auto transformator, motor jenis ini faktor kali seting arus MCB nya adalah 200% x I nominal motor. Dan jika jenis motor yang digunakan adalah motor rotor lilit atau arus searah dengan pengasutan atau tanpa pengasutan, maka spesifikasi nilai arus pada MCB yang harus dipasang yaitu sebesar 150% x I nominal motor. Jika gawai proteksi yang digunakan adalah pengaman lebur seperti sikring, maka besarnya kapasitas amper pada pengaman tersebut harus 400% kali arus I nominal motor, ini berlaku untuk semua jenis motor dengan atau tanpa pengasutan. 2. Nilai KHA Penghantar Besarnya nilai KHA Kuat Hantar Arus dari penghantar / kabel yang akan dipasang pada instalasi motor sangatlah penting untuk diketahui agar luas penampang kabel yang dibutuhkan serta keamanan instalasi bisa terpenuhi. Penentuan nilai KHA mengacu pada pernyataan PUIL 2000 berikut ini Penghantar sirkit akhir yang menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHAkurang dari 125 % arus pengenal beban penuh. Di samping itu, untuk jarak jauh perludigunakan penghantar yang cukup ukurannya hingga tidak terjadi susut tegangan yangberlebihan. Penghantar sirkit akhir untuk motor dengan berbagai daur kerja dapatmenyimpang dari ketentuan di atas asalkan jenis dan penampang penghantar sertapemasangannya disesuaikan dengan daur kerja tersebut. PUIL 2000 Jadi untuk menentukan KHA minimal pada instalasi motor ini adalah 125% atau 1,25 dikalikan I nominal motor. Rumus ini berlaku untuk semua jenis motor dengan pengasutan ataupun tanpa pengasutan. Jika nilai KHA sudah ditemukan silahkan mencocokannya dengan jenis dan luas penampang kabel yang sudah ada spesifikasinya tersendiri dan diatur pila dalam PUIL 2000 ini. 3. Spesifikasi Kontaktor Spesifikasi ini meliputi tipe kontaktor yang digunakan, tegangan coil kontaktor dan kapasitas kemampuan arus minimal yang harus dimiliki kontaktor disesuaikan dengan motor yang diinstalasi. Untuk tipe kontaktor yang dibutuhkan, perhatikan tabel dibawah ini Tabel ukuran dan tipe kontaktor via Dari tabel diatas jika jenis motor yang kita instalasi adalah tipe motor rotor lilit atau slipring motor maka tipe kontaktor yang digunakan adalah AC 2. Atau jika jenis motor yang digunakan adalah motor sangkar maka tipe kontaktor yang digunakan adalah AC 3. Untuk tegangan coil kontaktor harus disesuaikan dengan tegangan rangkaian kontrol dari instalasi motor tersebut. Untuk arus kontaktor bisa disamakan nilainya dengan seting arus pada gawai proteksi dari pemutus sirkit motor yang cara penentuannya sudah dijelaskan pada poin 1 diatas. 4. Seting Thermal Over Load TOL Pemasangan Thermal Over Load TOL pada instalasi motor dimaksudkan sebagai proteksi motor dari beban lebih yang tidak diijinkan pada motor yang jika beban lebih tersebut terjadi akan mengakibatkan motor rusak atau terbakar karena material motor menanggung beban diluar spesifikasinya. TOL ini adalah proteksi yang terpasang paling dekat dengan motor, biasanya digabung dengan kontaktor dari motor tersebut. Adapun prinsip kerja dari TOL ini adalah berdasarkan thermal atau suhu panas yang dirasakan karena arus motor sudah melebihi nilai kemampuan motor. Lalu apa bedanya dengan gawai proteksi MCB yang dipasang sebelumnya? Secara fungsi sebenarnya mempunyai kesamaan yaitu mengamankan arus lebih ke motor. Tetapi secara kecepatan respon dan daerah pengamanan jelas beda. TOL lebih cenderung hanya mengamankan motor saja dari kelebihan arus, sedangkan MCB mengamankan seluruh instalasi menuju motor dari kelebihan arus. Definisi TOL menurut PUIL 2000 adalah sebagai berikut Proteksi beban lebih arus lebih dimaksudkan untuk melindungi motor, danperlengkapan kendali motor, terhadap pemanasan berlebihan sebagai akibat beban lebihatau sebagai akibat motor tak dapat lebih atau arus lebih pada waktu motor beroperasi, bila bertahan cukup lama, akanmengakibatkan kerusakan atau pemanasan yang berbahaya pada motor tersebut. PUIL 2000 Adapun seting arus dari TOL ini sama dengan penentuan seting arus pada gawai proteksi MCB yang sudah dijelaskan diatas, yaitu 150% atau 1,5 s/d 250% atau 2,5 dikalikan I nominal motor sesuai dengan jenis motor yang diinstalasi. Demikianlah artikel tentang Cara Menentukan Spesifikasi Komponen Instalasi Motor Listrik 3 fasa DOL starter. Sebenarnya artikel ini juga bisa berlaku untuk motor dengan pengasutan selama mengikuti literatur tabel dari PUIL yang sudah disertakan dalam artikel diatas. Untuk penentuan spesifikasi instalasi beberapa motor dalam satu sistem instalasi yang lebih luas mudah-mudahan bisa saya bahas diartikel berikutnya. Silahkan dibaca PUIL 2000 secara keseluruhan mengenai bab motor listrik ini agar lebih paham dan bisa menjadi faktor koreksi untuk artikel ini. Saran, masukan ataupun koreksi silahkan meninggalkan jejak di kolom komentar. - PUIL 2000 - Falaa pessoal, veja só esse vídeo bem bacana que eu mostro de forma simples de como você pode identificar as bobinas do seu motor elétrico trifásico na falta da numeração original. Quem nunca pegou um motor velho e já nem aparecia a plaqueta de identificação e nem as numerações nos fios dos enrolamento. Publicidade Confira o vídeo e espero que gostem da forma que transmiti. Assista á Vídeo Aula do Blogueiro Felipe Vieira. Publicidade Espero que tenham gostado e se inscreva no Canal no Youtube para ficar por dentro dos novos vídeos.

cara membaca gambar instalasi motor listrik